Inilah kegiatan pertama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) setiap tahunnya, P2KK (Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan). Saya beserta kawan-kawan seperjuangan merupakan peserta P2KK angkatan ke-6 tahun ajaran 2014/2015 dan kami semua berada di kelas yang paling kami senangi yaitu kelas Al-Kindi. Kegiatan ini bertempat di Rusunawa I (Rumah Susun Sederhana Sewa I) yang berada di belakang kampus III Universitas Muhammadiyah Malang dan berlangsung selama 6 hari. Artikel kali ini, saya mau menceritakan tentang kegiatan P2KK dan juga pengalaman serta pelajaran yang telah saya dapatkan dari kegiatan ini.
Sebelum saya menceritakan pengalaman saya, terlebih dahulu saya akan menjelaskan kepada kalian apa itu P2KK. P2KK merupakan kegiatan pembentukan karakter yang diberikan kepada seluruh mahasiswa UMM. Kegiatan ini upaya menjawab kebutuhan mahasiswa tentang pentingnya kualitas personal yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2004 dan wajib diikuti oleh selurah mahasiswa/i UMM sebagai pengganti mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan I (AIK I).
Tujuan dari P2KK ini yaitu :
- Memberikan dasar-dasar keterampilan ibadah dan keislaman
- Mengharmonisasikan dan membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku mahasiswa baru sesuai dengan nilai-nilai perguruan tinggi (merubah pola School Children menjadi University Student)
- Memberikan bekal tata nilai perguruan tinggi yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemuhammadiyahan
- Memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, dan kepribadian holistik
- Memberikan keterampilan akademik dan soft skill yang sesuai tuntutan
Untuk mencapai tujuan tersebut, P2KK menggunakan metode :
- Outbond
- Classical Learning
- Role Play
- Psikogame
- Diskusi
- Simulasi
Dengan metode tersebut, materi-materi yang kami terima akan sangat menyenangkan dan lebih mudah dipahami atau dengan kata lain tidak akan membosankan. Materi-materi yang kami terima dalam kegiatan ini pun sangat bermanfaat dalam hal ibadah, kepribadian, dan bahkan untuk mengetahui aktifitas dunia perkuliahan itu seperti apa. Ada 7 materi yang kami pelajari, yaitu :
- Keterampilan Dasar Ibadah
- Wawasan Ke-Islaman
- Keterampilan Akademik
- Kepribadian
- Keterampilan sosial
- Kepemimpinan
- Budaya perguruan tinggi
Satu hal yang paling penting, bahwa setiap kegiatan pasti memiliki aturan-aturannya sendiri. Begitupun dengan kegiatan P2KK ini. Aturan-aturan atau larangan dalam kegiatan ini yaitu :
- Menerima kunjungan dari keluarga dan atau pihak lain
- Terlambat mengikuti materi lebih dari 5 menit
- Tidak memakai tanda pengenal dan jas almamater
- Tidak membawa buku P2KK, buku kepribadian dan buku keislaman
- Melakukan kegaduhan
- Memakai aksesoris yang kurang sopan
- Berambut gondrong (bagi Putra)
- Mengecat rambut dann memakai celana/rok ketan
- Meninggalkan ruangan dan lokasi pelatihan tanpa izin dari trainer/satgas
- Membawa dan memakai perhiasan yang berlebihan, peralatan elektronik lain dan atau kendaraan
- Berpindah kamar/menempati kamar tidak sesuai dengan yang sudah ditentukan panitia
- Membawa/menyimpan rokok dan atau HP
- Melakukan tindakan kriminal, vandalissme, asusila, perkelahian dan penggunaan narkoba
- Merusak dan atau menghilangkan fasilitas serta alat perlengkapan P2KK
Berdasarkan penjelasan saya di atas, kalian mungkin bisa menggambarkan seperti apa kegiatan tersebut. Mungkin ada yang befikir bahwa kegiatan ini sangat membosankan karena harus menginap atau istilahnya asrama, setiap harinya dipenuhi dengan aturan-aturan, atau bahkan ada juga yang berfikir bahwa kegiatan ini seperti berada dalam penjara karena aturan-aturan yang begitu ketat. Namun perkiraan itu tidaklah benar jika kalian adalah orang yang beragama dan juga pemikir yang baik.
Kalian pasti pernah mendengar istilah LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Seperti itulah kegiatan ini, namun kegiatan keislamannya lebih ditonjolkan. Disini kami belajar banyak dan menemukan pengalaman-pengalaman baru. Mulai dari kepemimpinan, public speaking, soft skill pribadi, keagamaan, dan juga mengenal dunia perkuliahan itu seperti apa nantinya. Dalam satu kelas, kami terdiri dari berbagai jurusan dan fakultas. Mulai dari Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan (FISIP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Fakultas Psikologi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Kami pun mempunyai budaya atau tempat asal yang berbeda pula. Ada yang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan pastinya ada pula yang dari pulau sendiri yaitu Jawa. Disinilah kami bertemu dan bersatu, di kelas Al-Kindi. Kelas yang membuat kami semua bertemu dengan teman baru, sahabat baru, atau bahkan keluarga baru kami. Selama kegiatan, kami dilatih untuk tetap kompak dan solid dalam menjalankan segala macam kegiatan. Kami berbagi tugas bersama, bercanda tawa bersama, bermain bersama, belajar bersama, intinya selalu bersama dalam setiap kegiatan. Kecuali saat kegiatan yang bersangkutan tentang gender atau jenis kelamin. Wanita punya tempatnya sendiri dan pria pun begitu. Walau begitu, kami tetap bersama pula karena wanita bersama dengan wanita dan pria bersama dengan pria.
Hari demi hari kami lalui bersama hingga menimbulkan rasa kasih sayang, solidaritas, kepedulian, saling menghargai satu sama lain, dan masih banyak lagi. Pada awalnya kami semua memang tidak saling mengenal satu sama lain. Mulai merasa nervous, pemalu dan kurang percaya diri. Walau begitu, tak sedikit pula yang langsung bisa beradaptasi dengan baik karena bawaan pribadi mereka yang percaya diri dan mudah bersosialisasi. Disinilah kami dilatih untuk bisa berbicara di depan umum, baik dalam mengutarakan pendapat, menjadi imam dan muadzin, menyampaikan ilmu agama (ceramah), dan sebagainya.
Hingga pada akhirnya, kami harus berpisah karena kegiatan P2KK telah berakhir. Mendengar kata berpisah, pasti ada yang namanya kesedihan karena kami telah bersama dalam cerita suka maupun duka yang tak terlupakan terutama di kelas Al-Kindi. Namun ini bukanlah sebuah akhir dari pertemuan kami. Ini merupakan awal mula dari perjalanan di masa perkuliahan. Untuk membuat tali persaudaraan atau tali silaturahmi kami tetap berjalan, kami saling bertukar nomor, informasi dan lain sebagainya. Walau kami berbeda Fakultas dan kelas nantinya, kami tetaplah keluarga dalam naungan Universitas Muhammadiyah Malang.
Ingatlah bahwasanya "Perpisahan selalu datang karena adanya sebuah pertemuan. Namun tidak semua perpisahan harus ditangisi, karena ada yang namanya perpisahan jangka pendek, jangka panjang dan selamanya. So, Think Again before Your Crying". Terima kasih telah membaca artikel saya kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kalian dan mengambil hikmah serta pelajaran dari cerita saya. Mohon untuk meninggalkan jejak kalian di komentar, karena pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar walau hanya ucapan terima kasih.
Sumber : Selebaran P2KK UMM
Kami pun mempunyai budaya atau tempat asal yang berbeda pula. Ada yang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan pastinya ada pula yang dari pulau sendiri yaitu Jawa. Disinilah kami bertemu dan bersatu, di kelas Al-Kindi. Kelas yang membuat kami semua bertemu dengan teman baru, sahabat baru, atau bahkan keluarga baru kami. Selama kegiatan, kami dilatih untuk tetap kompak dan solid dalam menjalankan segala macam kegiatan. Kami berbagi tugas bersama, bercanda tawa bersama, bermain bersama, belajar bersama, intinya selalu bersama dalam setiap kegiatan. Kecuali saat kegiatan yang bersangkutan tentang gender atau jenis kelamin. Wanita punya tempatnya sendiri dan pria pun begitu. Walau begitu, kami tetap bersama pula karena wanita bersama dengan wanita dan pria bersama dengan pria.
Hari demi hari kami lalui bersama hingga menimbulkan rasa kasih sayang, solidaritas, kepedulian, saling menghargai satu sama lain, dan masih banyak lagi. Pada awalnya kami semua memang tidak saling mengenal satu sama lain. Mulai merasa nervous, pemalu dan kurang percaya diri. Walau begitu, tak sedikit pula yang langsung bisa beradaptasi dengan baik karena bawaan pribadi mereka yang percaya diri dan mudah bersosialisasi. Disinilah kami dilatih untuk bisa berbicara di depan umum, baik dalam mengutarakan pendapat, menjadi imam dan muadzin, menyampaikan ilmu agama (ceramah), dan sebagainya.
Hingga pada akhirnya, kami harus berpisah karena kegiatan P2KK telah berakhir. Mendengar kata berpisah, pasti ada yang namanya kesedihan karena kami telah bersama dalam cerita suka maupun duka yang tak terlupakan terutama di kelas Al-Kindi. Namun ini bukanlah sebuah akhir dari pertemuan kami. Ini merupakan awal mula dari perjalanan di masa perkuliahan. Untuk membuat tali persaudaraan atau tali silaturahmi kami tetap berjalan, kami saling bertukar nomor, informasi dan lain sebagainya. Walau kami berbeda Fakultas dan kelas nantinya, kami tetaplah keluarga dalam naungan Universitas Muhammadiyah Malang.
Ingatlah bahwasanya "Perpisahan selalu datang karena adanya sebuah pertemuan. Namun tidak semua perpisahan harus ditangisi, karena ada yang namanya perpisahan jangka pendek, jangka panjang dan selamanya. So, Think Again before Your Crying". Terima kasih telah membaca artikel saya kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kalian dan mengambil hikmah serta pelajaran dari cerita saya. Mohon untuk meninggalkan jejak kalian di komentar, karena pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar walau hanya ucapan terima kasih.
Sumber : Selebaran P2KK UMM