Minggu, 06 Juli 2014

Biografi Saya


Perkenalkan, nama lengkap saya Abdul Gafur Mursyad. Kebanyakan orang memanggil saya "Gafur", namun cukup banyak juga yang memanggil dengan panggilan "Gofur" terutama bagi suku Jawa. Entah darimana asal-usul huruf "A" diubah menjadi "O", kalau boleh menebak mungkin saja karena dalam bahasa arab tidak ada bacaan "Ga" melainkan "Go" (Mungkin saja). Berdasarkan nama dan foto saya, jelas bahwa saya berjenis kelamin Pria. Perlu kalian ketahui bahwa saya juga memiliki julukan "PinkyBoy". Cukup jelas bukan? Saya merupakan seorang pria yang menyukai warna pink.

Saya lahir di sebuah pulau di Indonesia yang disebut dengan Pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Tengah Kabupaten Poso pada tanggal 24 November 1994. Itulah daerah konflik yang cukup terkenal, dan yeah, saya lahir di tempat konflik tersebut. Saya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, Kakak saya bernama lengkap Nurhidayati Ningsih yang biasa di panggil "Ningsih" atau "Ichy" dan adik saya bernama Shoraya Sakinah yang biasa di panggil "Soraya" atau "Yaya". Nama lengkap ayah saya Luqman Hakim dan ibu saya Ponijem.

Saat konflik itu terjadi, usia saya masih 6 tahun atau bisa dikatakan saat itu saya sudah menginjakkan kaki di TK kelas Nol Kecil. Akibat konflik itu, saya harus mengungsi atau merantau ke Ibu Kota Sulawesi Tengah yaitu Palu yang mana saat itu ayah saya meninggal dunia dan membuat saya dan saudari-saudari saya menyandang status anak yatim. Walau begitu, kami harus tetap tegar karena perjuangan kami untuk mengungsi tidaklah semudah naik mobil dan langsung menuju ke Palu. Namun dengan kuasa Allah swt. kami pun bisa selamat sampai tujuan. Di Palu kami (Saya, Saudari-saudari dan Ibu) tinggal di rumah keluarga ayah kami dan memulai hidup baru.

Singkat cerita, saya harus mengulang di TK atau bisa dikatakan pindah TK di TK Aisyiyah Palu. Setahun kemudian saya Lulus dari TK dan masuk di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Muhammadiyah Al-Haq Kota Palu pada tahun 2001 yang mana umur saya saat itu 7 tahun (Cukup tua juga untuk seorang anak kelas 1 SD). Saat naik kelas 2 (tahun 2002), saya pindah sekolah di MI Aisyiyah Palu mengikuti ibu saya. Saat naik kelas 4 (tahun 2004), saya pindah sekolah lagi ke SD (Sekolah Dasar) Biro Palu dan tinggal bersama Pakde saya. Saat itu ibu dan adik perempuan saya kembali ke Poso. Mulai saat itu pula saya sudah jauh dari orangtua. Tidak sampai setahun atau hanya 1 semester saja, saya pindah sekolah lagi ke SDN Inpres 3 Talise Palu dan tinggal bersama nenek saya. Lebih tepatnya saya pindah pada saat kelas 4 semester 2 (tahun 2005). Cukup banyak juga yah saya berpindah sekolah? Namun itu bukanlah sekolah SD saya yang terakhir, karena saat saya kelas 5 semester 2 (tahun 2006), saya kembali ke sekolah saya yang kedua yaitu MI Aisyiah dan Lulus di sekolah tersebut. Akhirnya saya lulus juga dari tingkat Sekolah Dasar.

Saat masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama), saya masuk di SMP Swasta yang mana tergolong SMP terbaik di Palu yaitu SMP Al-Azhar (tahun 2007). Saat SMP, kejadian SD pun terulang kembali. Kejadian apa itu? Yeah, pindah sekolah. Saya pindah ke Poso menyusul ibu saya saat naik kelas 2 (tahun 2008) dan bersekolah di SMPN 2 Poso. Sepertinya pindah sekolah merupakan kebiasaan dalam kehidupanku, tapi disitulah terakhir saya berpindah-pindah sekolah. SMPN 2 Poso yang membuat saya Lulus (tahun 2010) dan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA (Sekolah Menengah Akhir).

Saat itu, saya tidak memilih masuk SMA melainkan ke SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 3 Palu dan mengambil jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) atau biasa di sebut dengan Programer. SMKN 3 Palu dikenal juga dengan nama STM (Sekolah Teknik Menengah). Seiring berjalannya waktu saya menyadari bahwa saya telah menginjakkan kaki di kelas 12 atau kelas akhir di SMKN 3 Palu ini,  yang berarti bahwa kejadian berpindah-pindah sekolah telah berakhir. Saya pun Lulus di SMKN 3 Palu pada tahun 2013. Saatnya menuju jenjang perkuliahan. Namun itu belum bisa terwujud, karena saya ingin merantau ke luar kota untuk mengambil jurusan Psikologi. Universitas-universitas incaran saya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya, Universitas dan keuangan saya belum mencukupi.

Saat menuntut ilmu di SMKN 3 Palu, saya menemukan sahabat-sahabat sejati. Inilah hal terindah yang saya alami. Inilah kami, GRADA. Gafur, Rahmat, Astian, Dimas dan Aryudha. 5 Nama menjadi satu arti yaitu Sahabat (GRADA)

Jika ingin mengetahui tentang mereka atau kami, GRADA. Silahkan klik disini

Next story, Demi mengejar impian tersebut, saya pun mulai bekerja untuk mengumpulkan modal. Mulai dari Pramuniaga, Room Boy, Sales dan juga bagian marketing. Akhirnya setelah setahun saya mengumpulkan dana, saya pun berangkat sendirian ke Malang. Perjalan mulai dari Palu menggunakan transportasi udara tujuan Surabaya, dilanjutkan dengan trasportasi darat tujuan Malang. Setelah tiba di Malang, saya langsung ke kos teman saya dan memutuskan untuk ngekos bareng. Sambil menunggu penerimaan maba jalur reguler di UMM, saya mencoba test jalur undangan dan belum beruntung. Akhirnya UMM membuka pendaftaran jalur reguler dan saya berhasil LULUS di Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi (Impian saya terkabul). Alhamdulillah.

Modal saya pun habis untuk membayar biaya awal perkuliahan dan juga ongkos jalan saya dari Palu menuju Malang. Tapi itu bukanlah masalah, karena impian awal saya telah tercapai. Sekarang saya merupakan Mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan pertama di UMM pun telah saya lalui yaitu kegiatan P2KK (Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan) yang mana telah berakhir kemarin tepat pada tanggal 05 Juli 2014. Awal mula dunia perkuliahan dan cerita saya selanjutnya di mulai dari sekarang.

Berikut adalah teman-teman atau keluarga baru yang pertama saya temui pada kegiatan P2KK Universitas Muhammadiyah Malang


Cukup sekian artikel yang dapat saya tulis tentang biografi pribadi saya, semoga dapat diambil hikmah dan pelajaran dari cerita saya diatas. Kalimat terakhir dari cerita saya diatas, "Bersyukurlah atas segala sesuatu yang terjadi. Karena apapun yang kalian alami saat ini, bukanlah hal terpuruk dalam hidup kalian. Ingatlah bahwa masih ada orang-orang yang lebih menderita dari kalian". Terima kasih telah membaca artikel saya, mohon untuk meninggalkan jejak komentar walau hanya ucapan terima kasih. Salam Blogger

Comments
0 Comments