Hai sahabat blogger, kali ini saya akan sharing mengenai cara pembuatan artikel Bahasa Indonesia yang benar berdasarkan struktural yang telah ditetapkan. Yah, dalam pembuatan artikel sebenarnya terdapat strukturalnya, namun kebanyakan artikel langsung saja dibuat tanpa berdasarkan struktural yang sebenarnya. Namun jangan risau, karena dalam penulisan artikel yang terstruktur ternyata masih dalam perdebatan karena perbedaan pendapat. Daripada bingung, Silahkan lihat strukturalnya berdasarkan artikel berikut.
BAHAYANYA PORNOGRAFI PADA REMAJA
Oleh : Abdul Gafur
Mursyad
Email :
abdul_gafur24@yahoo.com
A.
Pendahuluan
Remaja merupakan masa dimana keingintahuan akan
suatu hal begitu tinggi. Pada masa ini para remaja juga disebut sebagai masa
emas dimana organ-organ reproduksi sudah mulai bekerja dan nafsu seksualitas
sudah mulai tumbuh. Hal inilah yang membuat para remaja ingin mengetahui
seluk-beluk tentang dunia pornografi dengan menggunakan media yang telah ada
berupa gadget dan juga dengan
menggunakan media internet.
B.
Media Pornografi
Media pada dasarnya merupakan
sarana untuk menyebarkan informasi secara umum atau universal. Namun siapa yang
menyangka jika media dapat menyebarkan sisi negatif berupa pornografi. Media yang
digunakan para remaja untuk mencari informasi tentang pornografi yang marak
saat ini berupa video dan gambar yang dapat dengan mudahnya diperlihatkan
melalui media internet.
C.
Dampak Pornografi pada Remaja
Pada dasarnya sesuatu yang berbau porno akan
merangsang hasrat seksualitas para penikmat (pembaca dan penonton) pornografi. Oleh
karena itu efek yang terjadi bagi penikmat pornografi adalah terbangkitnya
dorongan seksualitas. Saat remaja menikmati pornografi sesekali saja,
kemungkinan dampaknya tidak terlalu besar. Yang menjadi masalah adalah jika
para remaja menikmatinya secara rutin atau sering, maka dorongan untuk
melampiaskan hasrat seksual pun semakin besar. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah dampak dari pornografi itu sendiri yang berupa tindakan
untuk melakukan onani atau tindakan untuk melakukan hubungan seks pada usia
dini dan di luar ikatan pernikahan.
D.
Penutup
Remaja dapat melakukan suatu hal yang berbau porno
dalam tempo waktu yang sangat sering dikarenakan pengawasan orang tua yang
kurang mengawasi. Akibatnya para remaja menjadi pecandu dalam menikmati
pornografi. Orang tua juga bukan merupakan satu-satunya orang yang bersalah
dalam hal ini, teman pergaulan para remaja yang begitu labil juga merupakan
bahaya dari asal mula kecanduan pornografi. Hal ini bisa diamati dari
keseharian para remaja yang rata-rata menghabiskan waktunya lebih sering kepada
teman pergaulannya di sekolah dibandingkan dengan orang tuanya di rumah. Disamping
itu, media penggunaan internet yang begitu luas untuk mencari segala informasi
juga merupakan penyebab pasti dalam hal ini. Oleh karenanya, orang tua
seharusnya lebih mengawasi para remaja (anaknya) dalam menggunakan media
internet dan juga lebih mengajarkan kepada mereka bahaya dari mengonsumsi hal
tersebut.
Kira-kira seperti inilah struktural dari penulisan artikel Bahasa Indonesia yang benar dan terstruktur. Semoga artikel kali ini bisa membantu kalian yang sedang dalam pembuatan artikel Bahasa Indonesia atau sebagai tambahan ilmu yang berguna. Cukup sekian artikel saya kali ini, tak lupa saya mengatakan bahwa pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan jejaknya pada kolom komentar. Terimakasih telah membaca dan mengunjungi blog saya. Salam Blogger